PPKM Darurat Ditambah Lagi, Sulawesi Masuk?

Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang penerapan Pembatasan Kegiatan Darurat Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali. Jika melihat data terkini penyebaran virus corona, langkah ini cukup bisa dimaklumi.

Kemarin, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa PPKM telah diterjunkan di 15 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali jika terjadi keadaan darurat. Daerah-daerah tersebut antara lain Kota Tanjung Pinang (Provinsi Kepulauan Riau), Kota Singkawang (Kalimantan Barat), Kota Padang Panjang (Sumatera Barat), Kota Balikpapan (Kalimantan Timur), Kota Bandar Lampung (Lampung), Kota Pontianak (Kalimantan Barat), Provinsi Manokwari (Papua Barat), Kota Sorong (Papua Barat), Kota Batam (Kepulauan Riau), Kota Bontang (Kalimantan Timur), Kota Bukittinggi (Sumatera Barat), Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), Kota Padang (Sumatera Barat), Kota Mataram ( Nusa Tenggara Barat) dan Kota Medan (Nordsumatra).

“Hingga 8 Juli, 23 dari 43 kota sudah masuk. Dengan kasus aktif, perubahan BOR (bed cover, hospital cover) dan vaksin. Tentu dengan evaluasi ini kita akan melihat peningkatan dan kematian. Ini dinamis. ,” jelas Airlangga.

Jawa dan Bali menjadi penyumbang utama kejadian harian Covid-19 di Indonesia. Pada 9 Juli 2021, jumlah pasien positif koroner di Indonesia bertambah 38.124 orang. Dari jumlah tersebut, 30.464 orang (79,91%) berasal dari Jawa Bali.

Namun bukan berarti daerah lain tidak perlu diperhatikan. Pasalnya, data menunjukkan virus corona menyebar dan menyebar lebih cepat tanpa mengenal batas wilayah.

Indikator pemantauan mata rantai penularan virus corona adalah laju pertumbuhan efektif atau Rt. Jika Rt lebih dari satu, berarti pasien koroner positif berisiko menulari orang lain. Rantai penularan akan lebih panjang karena virusnya banyak menyebar.

Kutipan Bonza Tanggal 10 Juli 2021 13:59 WIB dari 34 provinsi hanya memiliki satu inti di bawah satu Rt. Artinya, virus corona menyebar di 33 domain. Ini adalah data yang sangat mengganggu.

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa tiga provinsi RT tertinggi di pulau ini adalah Sulawesi. Sementara itu, dari 15 kota yang mempersiapkan PPKM tidak ada di Sulawesi.

Menurut Airlangga, PPKM Darurat akan bersifat dinamis, sehingga sangat mungkin daerah-daerah yang masuk dalam daftar tersebut ke depan akan bertambah. Jangan heran jika Anda datang ke kota atau kabupaten di Sulawesi karena situasinya sangat mengkhawatirkan.